"What a girl wants"
"cewek emang susah di mengerti!!" Ucap Nino kesal.
"Kamu aja yang nggak tau caranya!." sahut Marsha sambil menatap mata Nino dalam-dalam.
"Selama ini aku udah berusaha nyenengin kamu sha. aku udah lakuin apapun yang aku bisa buat kamu selama tiga bulan kita pacaran ini. kurang apa coba?."
Marsha menarik nafas panjang. "Apa kamu pikir ketika kamu melihat aku tersenyum maka aku bahagia?."
Nino seperti di bungkam ketika mendengar kalimat terakhir yang keluar dari mulut Marsha, cewek yang selama ini amat di sayanginya.
"jadi selama ini kamu nggak bahagia?." Kali ini seperti giliran Marsha yang seperti kehilangan suara dari mulutnya. Tanpa menjawab pertanyaan yang di lontarkan Nino, Marsha mengambil sesuatu dari dalam tasnya.
"Nih!." Marsha menyerahkan Ipod warna ungu miliknya yang memang selalu ada di dalam tasnya kemanapun dia pergi kepada Nino.
"Apa nih maksudnya?." Nino terlihat kebingungan.
"Balikin dua hari lagi di tempat pertama kali lita ketemu. Itupun kalau kamu masih inget." Kemudian Marsha pergi meninggalkan Nino yang berusaha mengejarnya di belakang.
Nino masih nggak habis pikir dengan tingkah Marsha kemarin. beribu pertanyaan muncul di kepalanya. Sementara sepajang hari ini Marsha selalu menghindar ketika berpapasan dengan Nino di sekolah. Hal inipun langsung menjadi gosip terhangat di sekolah mereka berdua. Secara mereka itu Best couple of the year!!!. banyak yang mengira mereka berdua udah bubar alias putus. bahkan cewek-cewek kelas sepuluh yang genit-genit itu udah terang-terangan nanya ke nino sendiri tentang kebenaran kasus yang beredar.
Nino sedang duduk di tepi lapangan basket sambil mendengarkan lagu dari Ipod milik Marsha ketika melihat Vero, teman sebangku marsha sekaligus sahabatnya.
"Ver...!!!." teriak nino sambil melambaikan tangannya ke arah Vero yang berdiri tak jauh darinya. Vero langsung berjalan mendekati Nino.
"kenapa?." tanyanya ketika sudah duduk di samping nino.
"Marsha kemana? Dia udah makan?."
"dia di kelas tuh! dari tadi gue ajakin ke kantin dia nggak mau. kenapa sih, kalian berdua berantem ya?."
"gue sendiri juga bingung ver, tiba-tiba aja dia menghindar dari gue. kemarin malah dia ngasih Ipod nya ini ke gue. apa coba maksudnya?. mana cuman ada satu lagu doang lagi!." ucap nino sambil menunjukkan ipod milik marsha.
"Dia sebel kali sama lo. dia sering cerita sih, kalau lo tuh nggak pernah ada waktu buat dia. lo terlalu sibuk sama urusan OSIS lah, Basket lah, Nge-band sampai-sampai nggak ada waktu buat dia."
"iya juga sih. terus apa hubungannya sama Ipod ini?."
"ya mana gue tahu?. Emang lagunya siapa?."
"Taylor swift yang sparks fly."
"kali aja dia nyuruh lo ngelakuin seperti apa yang ada di lagu itu."
"maksudnya??."
"nah lo pikir aja sendiri!!!." Vero langsung kabur begitu selesai dengan ucapannya.
"eh ver gue belum selesai!. dasar cewek< hobi banget bikin cowok penasaran."
Marsha termenung di sebuah halte bus yag terlihat sudah tidak terawat tak jauh dari sekolahnya. Beberapa kali dia menoleh ke kanan kiri seperti sedang menanti seseorang. hari semakin sore dan langit mulai mendung. mungkin sebentar lagi hujan turun. dia tampak gelisah.
"oke gue nggak bisa nunggu lagi." ucapnya lirih. hujan juga mulai turun. Dia berdiri dari tempatnya duduk tadi dan berniat segera pergi meninggalkan tempat itu tapi sesuatu menahannya.
"Drop everything now. Meet me in the pouring rain. kiss me on the sidewalk. take away the pain. cause I see, sparksfly whenever you smile." terdengar suara yang sudah tidak asing lagi di telinganya menyanyikan potongan lagu milik taylor swift. Marsha menoleh kebelakang dan melihat Nino sudah berdiri di dekatnya dengan setangkai bunga mawar di tangannya. Marsha tampak terkejut.
"Maafin aku sha, selama ini aku kira kamu diam itu berarti kamu nerima apa yang aku lakukan. ternyata aku salah. Aku kurang ngasih perhatian sama kamu. aku terlalu sibuk sendiri."
Marsha tersenyum.
"aku juga salah karena selama ini nggak mau terus terang sama kamu."
Hujan semakin deras mengguyur.
"kayaknya Tuhan tau apa yang kamu mau." ucap nino
"apa?."
"hujan. kayak di lagu tadi 'meet me in the pouring rain.' ya kan?."
Marsha tidak bisa menjawab lagi. kali ini dia sangat bahagia sehingga dia tidak bisa berhenti terenyum.
"I love you." bisik nino di telinga Marsha di bawah guyuran hujan.
"I love you more." balas marsha.
"kalau yang bagian 'kiss me on the sidewalk' gimana?." Goda nino. pipi marsha memerah.
"apaan sih!! malu tahu!!." marsha berlari dan nino mengejarnya karena kali ini dia nggak akan melepaskan Marsha begitu saja.
0 komentar:
Posting Komentar